Pexels/Gary Barnes Kapankah waktu terbaik memberi pupuk ketika musim penghujan? - Pupuk memiliki fungsi untuk membantu proses pertumbuhan tanaman. Kita juga harus mengetahui dan memperhatikan waktu yang tepat untuk memberikan pupuk bagi tanaman. Beberapa daerah di Indonesia sudah mulai mengalami hujan pada awal bulan September ini. Apakah musim penghujan memengaruhi pertumbuhan tanaman? Bagi beberapa jenis tanaman, hujan dapat memengaruhi kepekaan tanaman terhadap kelembapan dan suhu udara. Baca Juga 5 Cara Menanam Terong Agar Subur dan Cepat Berbuah, Salah Satunya Beri Pupuk Tepat Waktu Misalnya pada aglonema, daun akan cepat menguning karena udara yang lembap dapat memicu datangnya jamur dan bakteri. Sehingga, jika sudah memasuki musim hujan, perawatan tanaman harus lebih diperhatikan. Musim hujan akan berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, untuk itu perawatan dan pemberian pupuk tetap harus dilakukan. Namun, kapankah waktu terbaik memberikan pupuk? Apakah sesudah hujan atau sebelum hujan? Yuk, simak dari penjelasan berikut ini. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Caranyatidak sulit, anda hanya perlu menggali lubang di sekeliling tanaman tersebut dan juga masukkan garam tabur kemudian tutup lagi sesudah ditaburi garam. Akan tetapi, pastikan anda tidak melakukan pemupukan pada saat terjadi musim penghujan. Menggunakan Pupuk Kompos
JAKARTA, - Untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, tanaman membutuhkan pupuk. Ada banyak pupuk yang bisa diberikan untuk tanaman, dari pupuk organik, anorganik, pupuk cair, hingga pupuk padat. Jika ingin menghindari paparan kimia pada tanaman, menggunakan pupuk organik bisa menjadi pilihan tepat. Salah satu cara memperoleh pupuk organik adalah membuat pupuk mikro organisme lokal MOL. Baca juga 7 Bahan Alami untuk Membuat Pupuk NitrogenPembuatan pupuk MOL ini menggunakan beragam bahan, salah satunya pepaya busuk. Membuat pupuk MOL dari pepaya busuk terbilang cukup sederhana. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian, Rabu 20/4/2022, berikut cara membuat pupuk MOL dari pepaya busuk. Alat Jeriken Pisau Tumbukan Saringan Alat pengaduk Ember Baca juga Tips Menyimpan Pupuk Tanaman agar Unsur Haranya Tidak Hilang Bahan Buah pepaya satu kilogram Gula merah setengah kilogram Air cucian beras satu liter Air kelapa Baca juga Pupuk untuk Anggrek agar Rajin Berbunga dan Cara Pengaplikasiannya Cara membuatnya FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi pupuk organik, pupuk kandang. Langkah pertama adalah potong-potong buah pepaya busuk menjadi beberapa bagian, tidak perlu itu, tumbuk buah pepaya hingga halus dan masukkan ke ember. Selanjutnya, iris gula merah tipis-tipis, lalu campurkan dengan air cucian beras dan air kelapa yang sebelumnya sudah disiapkan. Baca juga Ketahui, Jenis-jenis Pupuk NPK dan Kandungannya Kemudian, masukkan campuran tersebut ke tumbukan pepaya busuk yang sudah halus dan aduk hingga merata. Setelah itu, masukkan ke jeriken, tutup dengan kain agar reaksi pupuk MOL bisa berjalan baik. Jika semua langkah di atas telah dilakukan, diamkan pepaya busuk selama dua minggu. Indikasi pupuk MOL sukses adalah jika tercium aroma wangi saperti permen atau tapai. Baca juga Cara Tepat Memberi Pupuk untuk Tanaman Cabai yang Baru Tumbuh Namun, apabila gagal, Anda akan mencium bau busuk. Jika gagal, langsung tambahkan gula kembali dan diamkan selama satu minggu. Biasanya, setelah itu, akan tercium bau permen atau tapai yang mengartikan pupuk MOL berhasil. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Apabilatanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg dolomit dan biarkan 1-2 minggu. 4) Pemupukan Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang. Bagi petani, musim hujan seperti saat ini adalah berkah. Intensitas air yang meningkat saat musim hujan dimanfaatkan petani untuk menanam beberapa jenis tanaman karena tercukupinya kebutuhan air. Tetapi disisi lain, beberapa kendala dapat dihadapi oleh petani saat musim hujan, diantaranya tingkat kelembaban yang tinggi menyebabkan tanaman rentan terserang hama dan penyakit. Salah satu aspek budidaya yang menjadi perhatian utama bagi petani di saat musim hujan adalah pemupukan. Pemupukan di musim hujan dan kemarau tentu berbeda. Di musim hujan, aplikasi pemupukan harus ekstra hati-hati karena dapat memungkinkan pupuk hilang secara percuma akibat tercuci aliran air hujan atau leaching. Pupuk yang terbuang tersebut tidak dapat diserap oleh tanaman sehingga pertumbuhan terhambat dan dapat merugikan petani. Untuk mengatasi masalah tersebut, berikut kami rekomendasikan aplikasi pemupukan yang tepat di musim hujan 1. Cara Aplikasi Pemupukan Pupuk diaplikasikan dengan cara ditugal atau dibenamkan dalam tanah. Lubang tanam dibuat disekitar perakaran tanaman atau mengelilingi tanaman, kemudian pupuk dibenamkan di dalam lubang dan ditutup kembali dengan tanah. Aplikasi pupuk daun dapat memaksimalkan penyerapan unsur hara tanaman sehingga kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi di saat musim hujan. Aplikasi pemupukan pada akar beresiko terbawa aliran hujan sehingga pupuk tidak intensif di serap oleh tanaman. 3. Hindari Aplikasi Pupuk Kocor Aplikasi pupuk kocor dapat meningkatkan kelembaban pada tanah dan tanaman. Selain itu, pupuk dapat terbawa aliran air hujan jika diaplikasikan dengan cara pengocoran. 4. Aplikasi Pupuk Kalium dan Fosfor Unsur hara Kalium dan Fosfor merupakan unsur hara essensial yang dibutuhkan tanaman, terutama saat musim hujan. Selain berperan dalam merangsang pertumbuhan generatif tanaman, kedua unsur ini berperan penting dalam memperkuat jaringan tanaman dan membentuk antibodi sehingga tanaman lebih kuat dan tahan terhadap cekaman di musim hujan. 5. Mengurangi Penggunaan Pupuk Nitrogen yang Berlebihan Aplikasi pupuk Nitrogen yang berlebihan pada tanaman terutama padi di saat musim hujan menjadikan batang tanaman tidak kokoh sehingga mudah terserang hama penyakit serta iklim mikro tanaman menjadi lebih lembab. 6. Aplikasi Dolomit atau Kapur Pertanian Umumnya, air hujan bersifat asam sehingga untuk menetralkan efek asam pada air hujan tersebut sebaiknya diaplikasikan Dolomit atau Kapur Pertanian. Dolomit diaplikasikan pada saat proses pengolahan tanah sebelum tanam. Aplikasi dolomit sebanyak 2 ton/Ha dengan cara ditaburkan disekitar tanaman. Demikian artikel mengenai Pemupukan Tanaman di Musim Hujan, semoga bermanfaat untuk Sobat Hextar sekalian. Share Article Share Article Apabilaada yang kesulitan silakan Hubungi Toko Pertanian Online LMGA AGRO dan kami siap membantu meringankan masalah Budidaya anda sekalian. Hubungi LMGA AGRO di CP Bpk. Budi Telp. : 082 141 747 141 atau SMS/WA : 0812 5222 117. Diposting oleh TOKO PERTANIAN TERDEKAT PETANI LMGA AGRO di 12/28/2014 01:30:00 AM. AplikasikanSOT-HCS Sebagai Cara Mengatasi Buah Pepaya Agar Tidak Rontok. Kini anda dapat mengaplikasikan produk SOT-HCS untuk mengatasi buah pepaya yang rontok serta mencegah bakal buah dari kerontokan. SOT-HCS Suplemen Organik Tanaman yang terbuat dari bahan bahan alami dengan kandungan unsur makro dan mikro seimbang yang di perlukan oleh 8Xa4TN.